Review: The Body Shop Vanilla Body Mist

Selamat pagi!

Kali ini saya mau berbagi tentang wewangian yang sudah saya pakai sejak SMP kelas tiga. Yap, sudah 15 tahun saya pakai wewangian ini baik Body Mist maupun EDT-nya. Dipikir-pikir lagi, keren amat ya jaman dulu anak SMP pake EDT dari The Body Shop. Hehehee.. Saya inget dulu puasa nggak jajan dua bulan demi beli Vanilla EDT. Saking saya sukanya sama parfum ini >.<

Tentu saja sekarang kemasannya sudah jauh berubah ya. Dulu sih sederhana banget cuma botol kaca warna karamel dengan tulisan Vanilla. Sekarang kemasannya kelihatan lebih modern, fresh, dan eye-catching.

Yang saya review sekarang ini versi Body Mist ya. Soalnya saat ini adanya ini. Hehehe. 

Buat kemasannya, saya rasa semua body mist dari brand ini punya kemasan yang sama ya. Terbuat dari botol kaca yang cukup tebal dengan isi 100 ml. Harus hati-hati banget karena kemasannya ini cukup ringkih. Baru-baru ini saya harus melepas kepergian Strawberry Body Mist yang juga merupakan kesayangan saya karena jatuh dan pecah di lantai kantor :( Selain itu tutupnya juga rentan penyok sih kalo sering dibawa-bawa dalam pouch.

Di body kemasannya ada stiker yang berisi gambar dan keterangan produk. Saya suka sama gambar bunga dan vanilla bean yang ada di bagian depan. Kemasan The Body Shop yang sekarang keliatan lebih elegan ya. Cantik sekali. Di bagian belakang ada keterangan produk dan masa pakainya. Sementara di bagian samping ada stiker kecil dengan keterangan harga.

Buat varian Vanilla ini, warna produknya cokelat muda kekuningan. Tapi sepengalaman saya dia nggak meninggalkan noda di baju sih. Tapi ya saya nggak pernah pake kemeja putih juga. Amannya sih pakai di badan saja, sesuai dengan namanya, Body Mist.

Namanya juga Body Mist, jadi tentu saja aromanya ringan dan nggak setahan lama EDT. Buat aromanya, menurut saya aroma sedikiiiiit berbeda dengan aroma EDT-nya. Buat varian Vanilla ini memang aromanya vanilla plus floral yang manis dan sensual. Nah buat Body Mist ini menurut saya lebih dominan aroma floralnya, setelah top notes-nya menguap baru aroma manisnya berasa. Sedangkan buat EDT-nya, aromanya dominan manis vanilla dari awal sampe akhir. 

Yah seenggak-enggaknya begitulah hasil pengendusan saya kali ini. Hasilnya bisa berbeda di tiap orang yah. Soalnya saat saya pakai, bakal dominan aroma manis vanilla. Tapi saat sahabat saya yang pakai, aromanya dominan floral. Padahal yang dipakai produk dalam botol yang sama. Yah, itulah seninya wewangian. Aromanya sangat personal dan akan tercium jadi aroma berbeda saat dipakai oleh orang yang berbeda :D

Pas awal disemprot memang aromanya menguap kemana-mana, tapi setelah sekitar 10 menit gitu aromanya melembut dan awet. Kalo di badan saya bisa tahan seharian, antara ada dan nggak ada. Samar-samar kecium gitu. Memang saya suka aroma yang seperti itu, nggak terlalu mencolok tapi nemenin. Bagaikan seekor kucing yang nemenin tapi nggak reseh. Buat EDT-nya tentu saja lebih awet dan lebih terasa.

Oh ya pas disemprot ada sensasi anget di kulit saya. Tapi cuma sedikit kok. Soalnya saya pernah pake produk serupa dari brand lain yang rasanya sampe panas banget di kulit saya.

Kalo mau beli produk dari brand ini hati-hati ya. Soalnya sahabat saya beli produk yang sama dengan harga 120 ribu, tapi ternyata barangnya palsu :( Aromanya floral banget, aroma orchid, tapi hampir nggak ada manis vanilla-nya. Terus pas disemprot ke kulit rasanya jauh lebih panas. Kalo dari kemasannya sih miriiip banget, cuma agak penyok di bagian tutupnya. Jadi menurut saya lebih baik beli di konter resminya.

Menurut saya produk seharga 149.000 rupiah ini sangat worth it karena aromanya sangat lembut menurut saya. Kalo mau lebih hemat, bisa beli pas diskon, makin gede diskonnya makin bagus :p

Kalau kalian suka wewangian juga nggak?